Ternyata ada FLP di komunitas resensator

PERESENSI ITU....

Tak dinyana, sekelilingku tak jauh dari zona FLP. Setiap komunitas memiliki cara belajar tersendiri. Paling tidak, satu hal yang menjadi intinya, aku harus segera belajar menjadi pembelajar. Apa mau ketinggalan? Soal umur, mereka senior, tentang pengalaman dan yang lainnya mereka lebih lebih segalanya dariku. Apalah lagi yang namanya pekerjaan. Sibukkah mereka? Pasti.... eh tapi, kenapa mereka bisa kejar target?
Semoga ini bukan alasanku untuk menyembunyikan kemalasan saya.

Pantas sajalah, mereka...  tekun luar biasa. Semangat pantang menyerah untuk berkarya.
Buat belajar, gabung dengan stasiun Peresensi di group WA, waduh... masih FLP  juga ternyata. Full aktif meski sudah terlalu sesak padat jadwal kerja mereka.
Allahu Akbar...
Sepertinya sudah tergambar dengan kalimat takbir ini. Jujur saja langsung ngeper nyali saya.
Terpikirlah saya mah apalah-apalah.
Baru bisa gabung dengan empat buku antologi, sudah merasa cukup.
Santai bener kamu, Jarni...
Bukalah kacamata kau... biar sedap pandangan awak liat sekeliling. Tajamkan lagi lah pupil dan lensa yang kau punya.
Mana... mana lagi kemampuanmu.
Tuuh... temanmu, sudahlah dosen dengan jam terbang kerja tinggi, punya banyak waktu untuk belajar dan baca buku.
Kau tau dari mana?
Mereka perensi.
Mereka sibuk kerja.
Mereka...
Mereka...
Mereka...
Dan kamu?
Masih mau ketinggalan?
Bangkitlah...
Lingkari kalendermu.
Buat target harian.
Siasati waktu luang untuk dirimu berasyik masyuk dengan keybord, kertas, polpen dan secangkir kopi 7 elemen.

😐😊

Bravo FLP Indonesia
Met Milad ke-22 FLP Indonesia.

Bersama kitaberbakti, berkarya dan berarti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUDIKNYA IBU MENYUSUI