Postingan

MUDIKNYA IBU MENYUSUI

Gambar
  “Bang, lebaran nanti kita tengok Bapak Ibu ya…” Abang, suamiku mengangguk tapi tak mmengiyakan juga. Kalau sudah seperti ini, bisa dipastikan kemungkinan besar rencana ini kandas. Apa aku pesimis? Ya tidak juga sih… . Mudik Bekasi – Lampung Utara cukup menyita waktu di perjalanan. Apalagi waktu itu Dede Amira masih usia tiga bulanan. “Sebaiknya ditunda dulu mudiknya, nanti kalau tidak macet dan berdesakan,” akhirnya Abang mengajukan alternatif pilihan mudik. Dengan berbagai pertimbangan, kuputuskan menunda mudik. Buang dalam daftar keinginan, hehehe… Jelang seminggu lebaran Idul Fitri. Mas Wid kakak pertaman, mengajak aku ikut mobilnya pulang mudik ke Lampung bareng rombongan keluarganya. Wah… bahagia banget! Malam itu, bongkar-bongkar beberapa barang persiapan mudik. Apa saja? Simak ya… Berikut beberapa hal yang perlu disiapkan ibu menyusui mudik Lebaran : 1.       Baju menyusui,  mempermudah ibu buka BH dan mengeluarkan payudara setiap menyusui, tanpa harus mele

RAMADHAN IBU MENYUSUI

Gambar
“Bu, nanti kalau aku puasa, ASInya jadi sedikit dong ya?” Begitu obrolanku dengan tetangga depan rumah. Bisa jadi pertanyaan itu yang sering mampir di benak kebanyakan ibu muda yang sedang menyusui. “enggak juga. Ibu dulu puasa full kok selama bulan Ramadhan,” jawabku. Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi wanita yang sudah baliq kecuali terkecuali beberapa golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa seperti musafir, orang sakit, wanita hamil, menyusui dan lanjut usia. Nah, keringanan untuk wanita menyusui ini, jangan dijadi alasan untuk tidak berpuasa Ramadhan. Pengalamanku beberapa tahun lalu, tetap puasa dan tetap menyusui lancar-lancar saja. Sang anak tetap sehat, ASI lancar dan sang Ibu tetap bisa melaksanakan kewajiban berpuasa. Sederhana sebenarnya tips yang digunakan. Simak ya… 1. Mengkonsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka 2. Istirahat cukup 3. Konsumsi sayur dan buah 4. Minum susu saat sahur dan sebelum tidur 5. Makan lebih sering saat mal

Ternyata ada FLP di komunitas resensator

Gambar
PERESENSI ITU.... Tak dinyana, sekelilingku tak jauh dari zona FLP. Setiap komunitas memiliki cara belajar tersendiri. Paling tidak, satu hal yang menjadi intinya, aku harus segera belajar menjadi pembelajar. Apa mau ketinggalan? Soal umur, mereka senior, tentang pengalaman dan yang lainnya mereka lebih lebih segalanya dariku. Apalah lagi yang namanya pekerjaan. Sibukkah mereka? Pasti.... eh tapi, kenapa mereka bisa kejar target? Semoga ini bukan alasanku untuk menyembunyikan kemalasan saya. Pantas sajalah, mereka...  tekun luar biasa. Semangat pantang menyerah untuk berkarya. Buat belajar, gabung dengan stasiun Peresensi di group WA, waduh... masih FLP  juga ternyata. Full aktif meski sudah terlalu sesak padat jadwal kerja mereka. Allahu Akbar... Sepertinya sudah tergambar dengan kalimat takbir ini. Jujur saja langsung ngeper nyali saya. Terpikirlah saya mah apalah-apalah. Baru bisa gabung dengan empat buku antologi, sudah merasa cukup. Santai bener kamu, Jarni... Bukalah